Senin, 03 Mei 2010

Belanja Konsumen Bantu Dukung Ekonomi Amerika


Kosumen Amerika membantu dukung ekonomi Amerika pada awal 2010, mengambil alih kepemimpinan pemulihan yang mulai membangun pekerjaan yang dibutuhkan untuk menjamin dukungannya. Gross domestic product (GDP) tumbuh sebesar 3.2 persen pada nilai tahunan pada kuartal pertama seiring meningkatnya belanja rumah tangga dengan pertumbuhan tercepat dalam tiga tahun, data dari Departemen Perdagangan kemarin menunjukan di Washington. Laporan lainnya mengindikasikan ekonomi terbesar dunia tersebut meningkat mengawali kuartal kedua. Data-data tersebut menjadi signal kuat meskipun pemulihan berkelanjutan kemungkinan akan tertahan.

Meskipun pertumbuhan menurun dari lonjakan pada kuartal keempat sebesar 5.6 persen dan keluar lebih lemah dibanding perkiraan ekonom, detil dari laporan dari Departemen Perdagangan hari Jum’at kemarin secara wajar meningkat. Biro Analisa Ekonomi Departemen Perdagangan Amerika menyatakan peingkatan dalam real GDP pada kuartal peratama terutama merefleksikan kontribusi positif dari belanja konsumsi personal (PCE), investasi persediaan barang swasta (private inventory investment), ekspor, dan investasi di bangunan bukan rumah tinggal yang sebagian terkikis oleh penurunan dalam belanja pemerintah Negara maupun local dan dalam investasi tetap di nonresidential. Impor, yang merupakan factor pengurang dalam kalkulasi GDP mengalami peningkatan.

Belanja konsumen, yang secara normal meliputi sekitar 70 peren aktivitas ekonomi Amerika, menambah hampir 2.6 persen terhadap pertumbuhan gross domestic product kuartal lalu, kontribusi terbesar sejak kuartal keempat tahun 2006. Belanja konsumen meningkat 3.6 persen pada periode Januari hingga Maret, lebih dari dua kali lipat peningkatan pada kuartel pertama sebesar 1.6 persen pada kuartal pertama dan merupakan peningkatan terbesar sejak awal 2007. Belanja konsumsi personal riil (real PCE) meningkat 3.6 persen pada kuartal pertama, lebih tinggi dibanding peningkatan 1.6 persen pada kuartal keempat tahun lalu.

Ryan Sweet, senior ekonom di Economy.com milik Moody di West Chester, pnesylvinia menyatakan konsumen tidak sepanik yang meraka rasakan tahun lalu dan meraka mulai melepas sejumlah keperluan yang terkakang. Namun tingkat pertumbuhan (belanja) tersebut tidak berkelanjutan. Kami mulai melihat kekhawatiran yang lebih dari konsumen pada beberapa bulan mendatang dikarenakan kami kita tetap memiliki hampir dua digit tingkat pengangguran. Departemen Tenaga Kerja Amerika tanggal 2 April lalu menyatakan data penggajian (payrolls) di Amerika melonjak 162.000 bulan lalu, peningkatan terbesar dalam tiga tahun. Berdasarkan hasil survey terhadap pada ekonom sebelum laporan dari Departemen Tenaga kerja tanggal 7 Mei mendatng, para pengusaha kemungkinan kembali meningkatkan daftar penggajiannya bulan ini, dan tingkat pengangguran nampaknya bertahan pada 9.7 persen.

Presiden Barack Obama, yang kepopulerannya tertekan dikarenakan ketidakpuasan public terhadap ekonomi, menyebut data tersebut sebagai sebuah tahapan dalam jalur yang benar, namun menekankan perlunya berbuat lebih banyak. Ekonomi kita lebih kuat, denyut ekonomi tumbuh lebih cepat, tutur Obama di Gedung Putih. Meskipun laporan GDP hari ini merupakan tonggak dalam jalan menju pemulihan, ini tidak berate banyak bagi penduduk Amerika yang kehilangan pekerjaannya dan tidak dapat menemukan pekerjaan lainnya. Tingginya pengangguran tetap menjadi borok seiring ekonomi keluar dari resesi terdalam dan tarpanjang sejak tahun 1930-an. Ekonomi Amerika tumbuh selama tiga kuartal berturut-turut.

Amerika keluar dari resesi lebih cepat dibanding Eropa ataupun Jepang. GDP Uni Eropa kuartal pertama akan dirilis pertengahan Mei mendatang dan secara kasar diperkirakan akan menunjukan pertumbuhan secara tahunan sebesar 0.8 persen. Jepang, yang tengah berjuang dengan deflasi, tidak melaporkan datanya hingga akhir Mei. Analis menyatakan menerima namun pertumbuhan ekonom Amerika yang moderat berarti the Federal Reserve dapat menunggu waktu sebelum menaikan suku bunga acuannya dari level saat ini sekitar nol persen, terutama dengan pengangguran yang mendekati 10 persen.

Joseph Brusuelas, ekonom di Brusuelas Analytics di Stamford, Connecticut, menyatakan ini akan memberi keyakinan tambahan di dewan kebijakan the Fed yang akan melihat untuk mempertahankan suku bunga hingga 2011. Hari Rabu lalubank sentral menekankan aktivias ekonomi menguat dan baha pasar tenaga kerja mulai meningkat. Masih dari the Fed, mereka menyatakan memperkirakan pemulihan lamban dan kembali memperbaharui janjinya untuk memperathankan suku bunga rendah untuk periode panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar