Kamis, 01 April 2010

US Dollar Melemah Pasca Data ADP


US dollar retreated dari level tertinggi selama 3 bulan terhadap yen dan melemah terhadap euro pada perdagangan hari Rabu kemarin setelah data menunjukan di luar perkiraan Amerika Serikat kehilangan beberapa tenaga kerja pada bulan Maret, memunculkan perhatian seputar wajah pemulihan ekonomi. Meski demikian, US dollar masih dalam jalur untuk performa kuartalan terbaik dalam satu tahun, terutama ditopang oleh indikasi meningkatnya ekonomi dan ekspektasi bahwa suku bunga kemungkinan akan meningkat dari rekor terendah lebih dahulu sebelum di Jepang dan Eropa. Futures di CME Group Inc. exchange menunjukan 44 persen peluang para pejabat Fed akan menaikan target suku bunga paling tidak sebesar 25 basis point pada meeting bulan September mendatang, meningkat disbanding 32 persen leuang pada bulan lalu.

Data yang dirilis hari Rabu kemarin memicu beberapa perhatian seputar pasar tenaga kerja amerika, seiring pernyataan ADP Employer Services bahwa para pengusaha swasta memengkas 23.000 pekerjaan pada bulan Maret. Data tersebut jauh lebih kecil dibanding ekspektasi ekonom dalam polling Reuterse yang memperkirakan meningkat 40.000 tenaga kerja. Fakta tersebut menimbulkan pertanyaan seputar laporan data yang lebih konverhensif dari pemerintah hari Jum’at mendatang (non-farm payrolls) yang diperkirakan akan meunjukan ekonomi Amerika menambah 190.000 pekerjaan baru pada bulan Maret, yang dibantu oleh perekrutan tenaga sementara untuk sensus 2010.

Data negative dari Amerika Serikat tersebut sedikit mengejutkan pasar. Para pelaku pasar lebih terfokus pada perekrutan tenaga kerja di sektor swasta dikarenakan hal tesebut akan menghapus bias dari perekrutan tenaga kerja sementara berkenaan dengan sensus yang akan digelar tahun ini, tutur Brain Kim, seorang currency strategist di UBS di Stamford, Connecticut (dikutip dari Reuters). Namun dia menyatakan pengaruh terhadap pasar akan terbatas, seraya menambahkan bahwa secara keseluruhan tren positif pasar tenaga kerja tetap kuat, dikarenakan pemangkasan tenaga kerja oleh pengusaha swasta lebih sedikit pada bulan Maret dibanding bulan Februrai. ADP menyatakan penurunan tenaga kerja bulan Maret merupakan penurunan paling sedikit sejak pasar tenaga kerja mulai turun pada Februrai 2008. Tidak adanya peningkatan pekerja dari Februari hingga Maret konsisten dengan terhentinya penurunan pengajuan tungjangan pengangguran yang terjadi sepanjang musim dingin.

US dollar melemah terhadap tiga dari lima mata uang utama setelah laporan data tenaga kerja. US dollar melemah ke level terendah selaam lebih dari satu pekan terhadpa euro ke $1.3548 menghapus penguatan hari Selasa lalu. Pelemahan US dollar terhadpa euro juga dipicu oleh meningkatnya permintaan menjelang akhir kuartal pertama, namun para pedagang menyatakan masa depan penguatan kemungkinan tidak terganggu mengingat pasar tetap mengkhawatirkan masalah krisis utang Yunani. US dollar melemah ke level terendah selama dua pekan terhadap Swiss franc ke CHF 1.0490, yang menguat seiring meningkatnya leading economic indicators Swiss pada bulan Maret yang meningkat ke level tertinggi sejak November 2007.

Terhadap sterling, US dollar melemah ke level terendah selama lebih dari satu pecan ke $1.5203 melanjutkan pelemahan untuk keempat kalinya berturut-turut. Sterling rally terhadap segenap mata uang utama lainnya seiring langkah investor menutupi posisi jual ekstrim pada mata uang Inggris, yang juga mendapat dukungan dari limpahan data ekonomi positif hari sebelumnya. Pengautan sterling sempat tertahan pada akhir perdagangan London terutama terhadap euro setelah euro rally terhadap US dollar pasca rilisan data tenaga kerja Amerika. Data ekonomi Inggris juga mendorong sterling menguat terhadap mata uang utama lainnya. Sterling menguat ke level tertinggi sejak akhir Februari ke £0.8871 dan ke level tertinggi selama 7 pekan terhadap yen ke ¥141.70.

Sementara itu, US dollar menguat terhadap yen dan aussie. US dollar melinjak ke level tertinggi selama 3 bulan terhadap yen ke ¥93.63 seiring langkah investor yang terkutat pada tahun baru fiscal Jepang dengan melepas mata uang Jepang. Trader menyatakan bank-bank Jepang, hedge fund, dan asuransi menjadi pembeli besar-besaran terhadap US dollar setelah US dollar menembus ke atas ¥93. Mata uang Jepang juga menyentuh level terendah selama 2 bulan terhadap euro dan level terendah selama 7 bulan terhadap sterling. Analis menyatakan akhir tahun fiscal terlah berlal dan lancer dan kami mulai melihat aliran portofolio dari Jepang. Analis menyatakan pihaknya terutama menyukai sterling terhadap yen dan target pergerakan menuju ¥149. Terhadap aussie, US dollar menguat ke level tertinggi harian ke $0.9132.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar