Kamis, 15 April 2010

Suku Bunga the Fed akan Tetap Rendah untuk Periode Panjang


Pemulihan ekonomi Amerika yang berjalan moderat nampaknya akan memerlukan suku bunga sangat rendah untuk waktu yang lebih panjang. Dalam keseimbangan, data-data yang diperoleh menyakinkan bahwa pertumbuhan dalam permintaan personal akan cukup untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi moderat dalam beberapa kuartal mendatang. Ancaman kembali terjadinya kontraksi tidak dapat diabaikan namun ancaman tersebut surut pada beberapa bulan lalu, demikian Bernanke menyatakan dalam pidato di hadap kongres hari Rabu kemarin. Dia menyatakan pertumbuhan masih terbebani oleh pelemahan dalam sector konstruksi serta terpukulnya anggaran Negara dan kota dan tingginya tingkat pengangguran.

Merespon sebuah pertanyaan dari anggota Kongres Bernanke menyatakan the Federal Open Market Kommittee (FOMC) menyatakan secara jelas janjinya untuk mempertahankan suku bunga acuaan tetap rendah untuk periode yang panjang, tergantung pada berbagai kondisi seperti tingginya pengangguran dan rendahnya inflasi. Para pejabat bank sentral kini memperdebatkan bagaimana dan kapan untuk menarik rekor dana stimulus seiring pulihnya ekonomi dari penurunan terdalam sejak Great Depression. Mantan ekonom Princeton University yang kini berusia 56 tahun tersebut menyatakan kelanjutan ekspansi ekonomi akan tergantung pada berlanjutnya pertumbuhan dalam permintaan personal. Kini, bahwa persediaan barang lebih baik sesuai dengan penjualan dan seiring akan berakhirnya stimulus fiscal.

Tantangan signifikan dalam pemulihan tetap ada, meliputi lemahnya konstruksi residensial dan non residensial serta buruknya kondisi fiscal di beberapa Negara bagian dan pemerintahan local, demikian Bernanke menyatakan dalam terstimoninya di hadapan Kongres Amerika kemarin. Bagaimanapun, dia menekankan, bahwa komitmen tersebut didasarkan pada kondisi-kondisi yang sedang beralngsung dalam ekonomi, meliputi rendahnya penggunaan kapasitas produksi, tingginya pengangguran dan beratnya ekspektasi inflasi. Dia menyatakan figure inflasi tetap lemah, dan ekspektsi ekonomi jangka panjang masih tertahan. Sebuah laporan dari pemerintah hari Rabu kemarin menunjukan indeks harga di tingkat konsumen Amerika meningkat 2.3 persen pada bulan Maret dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Di luar energi dan makanan inflasi meningkat 1.1 persen, peningkatan terendah selama lebih dari enam tahun. Apabila kondisi tersebut berhenti dan kami mengangisipasi perubahan dalam pandangan kedepan maka tentu kami akan meresponnya, tambah Bernanke.

“Belanja konsumen akan terbantu oleh peningkatan bertahap dalam lapangan kerja dan keuntungan, pemulihan kekayaan rumah tangga dari level terendah sebelumnya, dan beberapa peningkatan dalam ketersediaan kredit,” tutur pimpinan the Fed dalam persiapan testimony di hadapan komite kerjasama ekonomi Kongres. Penjualan di pengecer Amerika meningkat lebih tinggi dibanding yang diantisipasi pada bulan Maret, memberi signal konsumen akan memainkan peran lebih besar dalam perluasan pemulihan ekonomi. Pembelian meningkat 1.6 persen bulan lalu, peningkatan terbesar dalam empat bulan, demikian laporan dari Departemen Perdagangan kemarin. Meski demikian, sebuah jumlah waktu yang signifikan akan dibutuhkan untuk mengembalikan 8-1/2 juta pekerjaan yang hilang sepanjang dua tahun lalu.

US dollar melepas penguatannya terhadap yen dan melemah terhadap euro hari Rabu kemarin dibalik kekecewaan bahwa pimpinan the Fed Ben Bernanke tidak memberi arahan baru seputar suku bunga. Dia tidak membuat referensi langsung bagi pandangan jangka menengah bagi suku bunga acuan ataupun janji the Fed untuk mempertahankannya benar-benar rendah untuk sebuah periode yang lebih panjang. Bernanke malah lebih banyak terfokus pada rintangan bagi masa depan pertumbuhan. Suku bunga yang lebih tinggi akan mendukung daya tarik asset-aset Amerika dan memicu permintaan terhadap dollar untuk membelinya. US dollar turun ke level terendah selama hampir dua bulan terhadap sterling ke $1.5490, ke level terendah selama hampir dua pekan terhadap Swiss franc ke CHF 1.0503, dan ke level terendah pekan ini terhadap euro dan aussie masing-masing ke $1.3678 dan ke $0.9360. Dollar juga mereduksi penguatannya terhadap yen.

Spekulasi bahwa China akan membiarkan mata uangnya terapresiasi juga membantu pelemahan dollar, khususnya tehadap yen. Dalam testimony-nya Bernanke menyatakan sebagian besar ekonomi sepakat mata uang China terlalu murah dan hal tersebut akan terjadi dalam maksud China untuk mencari fleksibilitas nilai tukar untuk mendorong permintaan domestic. Dia menambahkan bahwa nilai tukar dengan sendirinya nampaknya tidak akan mempunyai dampak besar dalam neraca perdagangan China dan pekerjaan di Amerika. Analis menyatakan besar kemungkinan revaluasi mata uang China mendorong menyelamatkan posisi dollar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar