Rabu, 14 April 2010

Defisit Perdagangan Amerika Membengkak Lebih Besar Dibanding Perkiraan; China


Deficit perdagangan di Amerika bulan Februrari membengkak lebih besar dibanding perkiraan seiring meningkatnya impor, sementara defisit perdagangan dengan China berkurang ke level terendah selama hampir satu tahun. Departemen Perdagangan di Washington kemarin menyatakan gap meningkat 7.4 persen menjadi $39.7 milyar dari revisi bulan sebelumnya sebesar $36.95. Deficit perdagangan diproyeksikan membengkak menjadi $38.5 milyar dari laporan sebelumnya sebesar $37.3 pada bulan Januari. Setelah mengeliminasi pengaruh harga, yang merupakan nilai yang digunakan untuk menghitung gross domestic product, deficit perdagangan meningkat menjadi $42.5 milyar dari $40.9 pada bulan Januari. Rata-rata untuk dua bulan pertama tahun ini hampir sama dengan kuartal sebelumnya, mengindikasikan perdagangan luar negeri akan memberi pengaruh kecil terhadap figur pertumbuhan. Kebutuhan untuk mengisi kembali persediaan barang (inventories) yang telah kosong dan meningkatnya belanja konsumen berarti pembelian barang dan jasa dari luar negeri akan tetap meningkat pada beberapa bulan mendatang. Ekspor kemungkinan juga akan meningkat seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi global.

Impor meningkat 1.7 persen seiring penduduk Amerika membeli lebih banyak computer dan televise yang dibuat di seluruh dunia, sementara ekspor meningkat ke level tertinggi sejak Oktober 2008. Laporan lainnya menunjukan harga barang yang diimpor ke Amerika meningkat lebih kecil dibanding perkiraan para bulan Maret, mengindikasikan sedikit signal terbangunnya tekanan inflasi dari luar. Data dari Departemen Tenaga kerja menunjukan indeks harga impor meningkat sebesar 0.7 persen menyusul penurunan 0.2 persen revisi bulan Februari, penurunan pertama sejak Juli 2009. Pembelian barang-barang buatan luar negeri meningkat menjadi $182.9 milyar seiring permintaan terhadap barang-barang konsumen, meliputi televise, mainan, obat-obatan dan pakaian meningkat ke level tertinggi sejak Oktober 2008.

Ekspor meningkat 0.2 persen menjadi $143.2 milyar, dipimpin oleh tumbuhnya permintaan asing terhadap mesin dan semikonduktor. Penurunan $821 milyar dalam pengiriman pesawat terbang sipil kepada pembeli di luar negeri, sebuah kategori yang sering kali berubah-ubah, membatasi peningkatan secara keseluruhan. Penjualan barang-barang buatan Amerika mendapat dorongan dari meningkatnya permintaan di China dan Negara-negara yang talah maju lainnya seperti. Surplus perdagangan Amerika dengan negara-negara industri baru seperti Korea, Singapura, dan Taiwan, mencapai rekor teringgi sebesar $2.2 milyar seiring tumbuhnya ekspor. Surplus dengan brazil juga meningkat. Tumbuhnya pasar energi dunia juga mendorong penjualan bahan-bahan kimia buatan Amerika serta perlengkapan pengeboran.

Defisit perdagangan sebagian terkurangi oleh menyempitnya defisit dengan China yang turun ke level terendah selama hampir satu tahun. Laporan kemarin menunjukan gap dengan China turun menjadi $16.5, level terendah sejak Maret 2009, dari $18.3 milyar pada bulan sebelumnya. Amerika mengimpor lebih sedikit barang-barang buatan China selama hampir satu tahun. Tanggal 11 April lalu China melaporkan bahwa pihaknya membukukan defisit perdagangan sebesar $7.24 milyar pada bulan Maret, yang merupakan penurunan pertama dalam enam tahun. Namun masih surplus $9.9 milyar dengan Amerika.

Turunnya perdagangan bilateral dengan China kemungkinan akibat sedikit tekanan kepada China untuk membiarkan mata uangnya menguat terhadap dollar. Presiden China Hu Jintao, saat menghadiri pertemuan keamanan nuklir di Washington, berbicara kepada Presiden Barack Obama bahwa China tidak akan tertekan oleh tekanan dari luar untuk merevaluasi yuan dan akan dipandu oleh kebutuhan domestik. Meskipun mengalami defisit lebih kecil dengan raksasa manufaktur Asia, Presiden Barack Obama menjelaskan dia ingin Beijing bergerak ke arah rejim nilai tukar mata uang berbasis pasar. Anggota Dewan Amerika mengancam untuk mempersulit pengesahan tarif impor dari China apabila Beijing tidak membiarkan mata uangnya terapresiasi.

Di sisi lain, defisit perdagangan di negara ekonomi terbesar kedua Eropa, Inggris mengetat pada bulan Februari seiring ekspor melonjak dengan lonjakan terbesar dalam tujuh tahun ditopang penjualan bahan-bahan kimia. Kantor statistik nasional Inggris di London menyatakan gap perdagangan barang sebesar 6.2 milyar pounds ($9.5 milyar), defisit terkecil sejak Juni 2006. Defisit perdagangan menciut seiring semua kategori ekspor meningkat selain dari non-kimia dan barang setengah jadi. Bahan kimia dan minyak memimpin penguatan bulan lalu. Lonjakan tajam dalam ekspor bulan Februarai meyakinkan bahwa mereka menahan secara signifikan pada bulan Januari akibat cuaca buruk yang menghentikan transportasi barang ke luar negeri.

Defisit perdagangan Inggris dengan negara-negara di luar Uni Eropa menyusut menjadi 3.3 milyar pound pada bulan Februarai, tutur kantor statistik. Defisit dengan negara-negara Uni Eropa juga berkurang mencapai 2.8 milyar pound.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar