Kamis, 08 April 2010

Euro Terpuruk dibalik Kekhawatiran Terhadap Yunani; GDP Uni Eropa Q4


Euro terpuruk terhadap US dollar pada perdagangan hari Rabu kemarin ke level terendah selama lebih dari satu pekan seiring perhatian terhadap krisis utang Yunani mendorong perbedaan imbal hasil antara surat utang pemerintah Yunani dan Jerman ke melebar ke level terbesar sejak peluncuran euro tahun 1999. Kekhawatiran seputar masalah utang Yunani dan negara-negara Uni Eropa lainnya menghantam euro turun hampir 9 persen dari level tertinggi bulan Januari di $1.4582. Para trader menyatakan kunci penurunan euro selanjutnya adalah level support di area $1.3270 dan apabila menembus ke bawah level tersebut dapat dilihat penurunan hingga $1.30.

Euro berada di bawah tekanan pekan ini menyusul laporan bahwa Yunani meminta untuk menegosiasi ulang sebuah kesepakatan yang diambil bulan lalu seputar kerjasama bantuan dari Uni Eropa dan International Monetary Fund (IMF). Perdana Menteri George Papndreou meminta suatu jaring pengaman yang dibangun Uni Eropa bersama IMF bulan lalu untuk membantu negara yang tengah dililit utang sebesar 1 milyar euro untuk mengindari kebangkrutan dan menyatakan hal tersebut membuat krisis menjadi manageable.

Suku bunga pinjaman Yunani menyentuh rekor tertinggi baru pada har Rabu kemarin seetlah pemerintah menyatakan bank-bank di negaranya meminta milyaran euro dalam bentuk dukungan dan negara-negara Uni Eropa memperdebatkan seputar kondisi-kondisi potensial bagi pinjaman talangan. Para investor melepas saham-saham perbankan dan mengangkat permintaan premium untuk membeli surat utang Yunani lebih banyak daripada Jerman, menimbulkan sebuah siklus penurunan ekonomi besar dan skeptisme pasar seputar kemampuan Athena untuk mengakhiri krisis utang yang mengocok Uni Eropa.

Berjuang keras untuk mewujudkan program penghematan tanpa menyebabkan ketegangan social, Papandreou menyatakan kesepakatan Uni Eropa-IMF memberi Yunani dukungan yang dibutuhkan untuk mengatasi krisis. “Kesepakatan ini secara nyata merupakan sebuah sukses besar bagi negara kami dan Uni Eropa,” tutur Papndreou. “Dengan jaring pengaman ini kami berada dalam situasi terkendali dibawah berbagai kondisi.” Namun para ekonom menyatakan paket dukungan tersebut menyisakan beberapa pertanyaan yang tidak terjawab, termasuk luasan keterlibatan IMF dan apa yang terjadi bagi negara-negara Uni Eropa untuk mengaktifkan program ini.

Namun bank-bank Yunani meminta bantuan ekstra menggambarkan berbagai masalah dihadapi seluruh ekonomi Yunani, diperkirakan menyusut paling tidak 2 persen tahun ini yang sebagian merupakan hasil dari langkah penghematan yang ditujukan untuk menangani defisit. Dihantam serangkaian penurunan peringkat utang, bank-bank meminta bantuan 17 milyar euro ($22.4 milyar), sebagian besar dalam bentuk jaminan pemerintah, yang merupakan sisa dari sekema dukungan euro sebesar 28 milyar euro yang diluncurkan pada tahun 2008 lalu guna membantu mereka mengatasi krisis kredit.

Euro terus berada di bawah tekanan setelah data yang dirilis kemarin menunjukan ekonomi Uni Eropa tidak mengalami perubahan pada kuartal terakhir 2009 seiring investasi berkurang yang lebih besar dibanding perkiraan. Namun sebuah survey standar meyakinkan pemulihan tahun ini mendapat daya tarik. Kantor statistic Uni Eropa menyatakan Gross domestic product di 16 begara yang menggunakan euro membukukan pertumbuhan QoQ pada Oktober hingga Desember, lebih baik dianding laporan sebelumnya dengan kenaikan 0.1 persen. Di Yunani, dimana eskalasi krisis utang pada bebrapa hari terakhir menghantam euro dan menimbulkan spekulasi seputar kemungkinan bailout oleh Uni Eropa, resesi kian mendalam ke kontraksi kuartalan sebesar 0.8 persen.

Ekonomi Uni Eropa terkontraksi 2.2 persen YoY, lebih besar dibanding estimasi sebelumnya 2.1 persen, tutur Eruostat. Ken Wattret, ekonom di BNP Paribas menyatakan perubahan tersebut memberi perbedaan kecil bagi gambaran besar. “Indikator-indikator besar menunjukan pada sebuah peningkatan dalam momentum pertumbuhan pada semester pertama tahun ini, khususnya di Jerman, yang terefleksikan dalam profil perkiraan kami. Kami mengasumsikan rata-rata pertumbuhan kuratal ke kuartal sebesar 0.3 persen di Uni Eropa dan 0.5 persen di Jerman” tambah Wattret.

Bukti dari data-data maupun survey Uni Eropa terakhir menekankan pada kembalinya ekonomi Uni Eropa kedalam pertumbuhan pada kuartal pertama tahun 2010 meskipun hal-hal yang berhubungan signifikan dengan badai mendera aktivitas ekonomi awal tahun ini, tutur Howar Archer, ekonom di ISH Global Insight. Meski demikian, aktivitas ekonomi tetap tidak merata - dengan terhentinya belanja konsumen secara terus menerus sebagai perhatian utama – dan kejatuhan kembali tetap merupakan sebuah bahaya sangat nyata, tambah Archer. Organisasi untuk Kooperasi Ekonomi dan Pembangunan (OECD) hari Rabu kemarin memperkirakan bahwa pertumbuhan Uni Eropa kuartal ke kuartal tahunan akan tumbuh 0.9 persen pada tiga bulan pertama tahun 2010 dan 1.9 persen pada kuartal kedua. Ekpala ekonom OECD Pier Carlo Padoan menyatakan kepada reuters bahwa GDP negara ekonomi tebesar Uni Eropa, Jerman, stagnan pada kurtal keempat, dapat membantu mendorong pertumbuhan regional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar