Jumat, 26 Maret 2010

Bernanke: Ekonomi Amerika Masih Membutuhkan Bantuan The Fed


Keberhasilan ekonomi Amerika keluar dari resesi terdalam sejak Great Depression tahun 1930-an nampaknya belum cukup meyakinkan otorita moneter, the Federal Reserve untuk menarik dukungannya terhadap ekonomi. Berbicara di hadapan the U.S. House of Representatives Financial Services Committee hari Kamis kemarin, pimpinan the Fed Ben Bernanke menyatakan ekonomi Amerika masih membutuhkan kebijakan suku bunga sangat rendah, namun bank sentral tetap siap untuk menghapus stimulus setelah ekspansi ekonomi nampak solid. Dalam kesempatan tersebut Bernanke juga memberikan pandangan singkat mengenai perangkat-perangkat the Fed yang diharapkan digunakan untuk mengembalikan langkah-langkah darurat yang diambil untuk berjuang melawan krisis finansial terbesar sejak Great Depression.

Bernanke menyatakan ekonomi terus membutuhkan dukungan kebijakan moneter yang akomodatif. Bagaimanapun, kami (the Fed) telah bekerja untuk menjamin bahwa kami memiliki perangkat-perangkat untuk kembali, pada saat yang tepat, dari tingginya tingkat stimulus moneter saat ini. Sebagai respon terhadap krisis yang melanda negara adi daya tersebut, the Fed memangkas suku bunga secara efektif ke area nol. The Fed juga meningkatkan program pembeian aset, sebuah program yang belum pernah dilakukan sebelumnya, dengan total lebih dari $1.7 triliun dengan membeli surat utang kredit perumahan dan obligasi dalam upaya untuk menekan biaya kredit.

Bernanke membuktikan program-program tersebut telah membantu meningkatkan kondisi pasar kredit perumahan yang berada pada pusaran runtuhnya pasar finansial yang dimulai saat turunnya harga perumahan mendorong gelombang kebangkrutan. Dia juga menjaga program tersebut tidak mengungkap para pembayar pajak kepada tambahan resiko kredit dikarenakan surat utang kredit perumahan yang dibelinya dimiliki oleh agen-age seperti Fannie Mae dan Freddie Mac yang selalu dijamin pemerintah Amerika. Dalam kesempatan tersebut Bernanke kembali menekankan perlunya otoritas bank sentral yang diakui oleh Kongrs setelah krisis telah berada pada jalur untuk membayar bunga ke bank-bank untuk cadangan yang berlebih.

Bernanke menyatakan hingga aktivitas ekonomi dan pasar finansial benar-benar pulih, the Fed akan membawa kredit-kredit yang belum terselesaikan kepada sistem perbankan kembali kepada level sebelum krisis, di bawah $1 triliun. Total kredit perbankan, sekali-sekali mengarah pada kesetaraan dengan neraca the Fed yang saat ini berada pada $2.3 triliun. Dia juga menyebutkan operasi pengembalian, seperti pengembalian kesepakatan pembayaran kembali dan term fasilitas deposit yang akan kembali menyediakan institusi-institusi finansial dengan sebuah insentif moneter tidak kepada pinjaman saat the Fed memutuskan hal tersebut merupakan sebuah resiko inflasi. Kebijakan pengembalian repo san term fasilitas deposit secara bersamaan akan memungkinkan the Fed untuk menarik rautasn milyar dollar cadangan dana dari sistem perbankan secepatnya.

Pernyataan Bernanke disahuti oleh koleganya Presiden Federal Reserve Cleveland Sandra Pianalto yang menyatakan pemulihan ekonomi Amerika yang tidak merata dan inflasi yang terkendali menjamin janji bank sentral untuk mempertahankan suku bunga rendah untuk waktu lebih panjang. Pianalto menyatakan meskipun terdapat tanda-tanda awal pemulihan, ekonomi masih menghadapi beberapa rintangan yang akan membatasi tingkat pertumbuhan yang dapat diperkirakan untuk beberapa tahun mendatang. Dua rintangan utama yang menghadang ekonomi Amerika adalah pengangguran yang berkepanjangan, dia (Pianalto) memperkirakan tingkat pengangguran tetap berada di atas 9% hingga pertengahan tahun depan, dan tingginya perasaan hati-hati diantara konsumen dan pebisnis. Kekhawatiran tersebut dipicu oleh dalamnya ketidakpastian seputar arah ekonomi dan dimana sebuah kondisi yang normal akan terjadi.

Pemulihan pasar tenaga kerja, yang oleh Pianalto disebut sebagai potensi rintangan bagi pemulihan ekonomi, menjadi agenda utama pemerintahan Barack Obama. Berkurangnya pemutusan hubungan kerja oleh para pengusaha yang nampak dari berkurangnya penurunan daftar penggajian (payrolls) maupun jumlah penduduk yang mengajukan tunjangan pengangguran (jobless claims) tidak cukup untuk meyakinkan para analis akan terjadinya pemulihan secara cepat. Analis menyatakan meskipun data-data tenaga kerja yang dirilis belakangan ini menunjukan peningkatan, pemulihan ekonomi nampaknya akan berjalan telalu lamban untuk membuat penurunan pengangguran yang sanat tinggi.

Indikasi pemulihan pasar tenaga kerja nampak dari rilisan data jobless claims yang dirilis kemarin. Departemen Tenaga Kerja Amerika kemarin melaporkan jumlah penduduk yang untuk pertama kalinya mengajukan tunjangan pengangguran (initial jobless claims) pekan lalu berkurang 14.000 orang menjadi 442.000 orang dan diikuti dengan revisi menurun pekan sebelumnya dari 457.000 menjadi 456.000 orang. Analis menyatakan data tersebut secara ekstrim memberi harapan dan meyakinkan bahwa penurunan dalam pemutusan hubungan kerja yang berada pada kondisi seperti pada akhir paruh pertama tahun 2009 telah kembali. Ekonomi RBS Omair Sharif menyatakan data tersebut mendorong pandangannya bahwa kebutuhan tenaga kerja meningkat secara bertahap.

Tekad the Fed untuk menarik dukungan tehadap pasar finansial dengan mengembalikan aturan kredit kedalam aturan sebelum terjadinya krisis sambil terus mempertahankan suku bunga pada level terendah untuk waktu lebih panjang memberi sentimen positif bagi US dollar. Memasuki pasar Amerika, US dollar menguat setelah melemah sesaat menjelang pembukaan pasar Amerika dan berpotensi ditutup menguat melanjutkan penguatan dua hari sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar