Rabu, 12 Mei 2010

Outlook Belanja Konsumen Amerika Meningkat


Pemulihan ekonomi Amerika dibawa kedalam sebuah kehidupan sendiri seiring lebih banyaknya pkerjaan, meningkatnya pendapatan dan lebih mudanya mendapatkan kredit memberi penduduk Amerika pemahaman untuk tetap mempertahankan belanjanya, demikian para ekonom dalam sebuah survey oleh Bloomberg News menyatakan. Berdasarkan rata-rata estimasi 61 ekonom yang disurvey sejak 29 April hingga 10 Mei lalu ekonom memperkirakan belanja konsumen akan meningkat 3 persen dalam tataran tahunan pada kuartal kedua, meningkat dari penurunan 2.5 persen yang diproyeksikan bulan lalu. Outlook pertumbuhan ekonomi untuk kuartal ini dan akhir tahun juga lebih cerah.

Peningkatan tenaga kerja yang terbesar dalam empat tahun memberi signal ekonomi terbesar dunia tersebut berkembang menjauh dari ketergantungan terhadap stimulus pemerintah menuju suatu lonjakan yang mengakar, membuatnya lebih tahan terhadap goncangan seperti krisis utang Eropa. Rendahnya inflasi dan resiko pasar finansial yang disikapi dengan meningkatnya utang pemerintah di dalam negeri dan di seluruh dunia berarti the Federal Reserve akan lebih santai untuk menaikan suku bunga dibanding perkiraan sebelumnya.

Daftar penggajian karyawan (payrolls) meningkat 290.000 pekerja pada bulan April, peningkatan terbanyak dalam empat tahun, dan tingkat pengangguran di luar perkiraan meningkat menjadi 9.9 persen seiring ribuan pencari kerja memasuki lapangan kerja mencari pekerjaan. Penggajian di perusahaan-perusahaan swasta meningkat 231.000 dan pekerja di paberik-paberik meningkat 44.000, peningkatan terbesar sejak 1998. Median survey memperkirakan tingkat pengangguran akan mengakhiri tahun ini pada 9.4 persen, sama dengan perkiraan satu bulan lalu.

Para ekonom meningkatkan perkiraan belanja konsumen untuk untuk seluruh horison survey, melewati tahun 2012. Belanja rumah tangga, yang meliputi hampir 70 persen ekonomi, akan tumbuh 2.6 persen tahun ini, peningkatan terbesar sejak 2007, hasil survey menunjukan. Belanja turun 0.6 persen pada tahun 2009 dan 0.2 persen tahun 2008, penurunan selama dua bulan berturut-turut pertama sejak tahun 1930-an.

71 persen rebound dalam indeks Standard & Poors’s 500 dari level terendah selama 12 tahun yang dicetak bulan Maret 2009, dan menguatnya nilai perumahan membantu meningkatkan outlookbelanja, tutur para ekonom. Berdasarkan data dari the Fed, 14 persen bank yang disurvey kuartal lalu menyatakan mereka mengharapkan untuk memperluas cicilan kredit konsumen melali berbagai instrument seperti kartu kredit, persentase terbesar dalam empat tahun. MasterCard Inc., jaringan pembayaran elektronik terbesar dunia kedua, membukukan keuntungan kuartal pertama yang melebihi estimasi para analis setelah menurunkan biaya dan belanja rebound.

Chief Executive Officer (CEO) Robert W. Selander, sebagaimana dikutip Bloomberg News dalam sebuhan pembicaraan telepon dengan para analis menyatakan “Ekonomi global mencapai sebuah momentum mendukung dirinya sendiri.” Meningkatnya outlook bagi konsumen kemungkinan akan mendorong ekonomi. Para ekonom meningkatkan perkiraannya untuk peningkatan gross domestic product tahun ini menjadi 3.2 persen dari 3 persen bulan lalu.

Ukuran harga yang lebih disukai oleh bank sentral, yang menaksir belanja konsumen dan diluar makanan dan biaya bahan baker, akan meningkat 1.2 persen tahun ini, peningkatan terkecil sejak tahun 1962 (berdasarkan hasil survey bulan lalu). Rendahnya inflasi dan krisis Eropa berpotensi mendorong the Fed untuk lebih hati-hati dalam meningkatkan target suku bunga untuk kredit satu malam antar bank dari rentang saat ini antara nol hingga 0.25 persen, tutur para ekonom bulan ini. Suku bunga akan menignkat menjadi 0.5 persen bulan Desember mendatang, turun dari perkiraan sebelumnya 0.75 persen.

John Lonski, kepala ekonomi di Moody’s Capital Market Group di New York yang merupakan satu diantara orang yang memperkirakan suku bunga the Fed lebih rendah, menyatakan “Pengetatan fiskal selangkapnya untuk memperbaiki perhatian utang luar negeri harus membantu menjaga inflasi tetap terkendali dan tahap awal the Fed yang moderat menuju normalisasi kebijakan moneter.” Hal tersebut akan membantu meyakinkan the Fed yang diperlukan untuk memulai kenakian suku bunga secara lebih hati-hati. Pemulihan “nampaknya berjalan moderat untuk sesaat,” para pejabat bank sentral menyatakan dalam pernyataan kebijakan terakhir pada 28 April lalu dimana mereka kembali mempetegas sebuah komitmen untuk mempertahankan suku bunga pinjaman tetap rendah untuk periode panjang (extended period).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar